Minggu, 30 Desember 2012

Inilah Musuh Manusia Yang Sebenarnya

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Masalah hutang merupakan peristiwa biasa yang sering dijumpai di dalam kehidupan masyarakat. Hutang adalah uang yang dipinjam dari orang lain, kewajiban membayar kembali apa yang sudah diterima.

Ban yak faktor yang menyebabkan seseorang berhutang, di antaranya karena tidak seimbangnya antara pemasukan finansial dan kebutuhannya, terjadinya kebangkrutan, tertimpa musibah, dan bisa karena memperturutkan keinginan hawa nafsunya saja.

Hutang adalah masalah yang sangat mengikat bukan saja selagi manusia hidup di dunia, tetapi beban hutang juga akan berlanjut sampai di akhirat.

Bahkan, Rasulullah SAW. enggan menyalatkan orang meninggal dunia yang masih memiliki ikatan hutang.

Dari Jabir bin Abdillah RA., berkata, "Seorang laki-laki meninggal dunia dan kami pun memandikan jenazahnya, lalu kami mengafaninya dan memberi wangi-wangian. Kemudian kami letakkan untuk dishalatkan oleh Rasulullah SAW. di tempat khusus jenazah. Kemudian azan shalat pun berkumandang. Beliau pun datang bersama kami dengan melangkah pelan kemudian bersabda, 'Barang kali rekan kalian ini punya hutang ?'

Mereka menjawab, 'Ya, dua dinar !' Maka Rasulullah pun mundur, beliau berkata, 'Shalatkanlah rekan kalian ini.'

Lalu berkatalah salah seorang dari kami bernama Abu Qatadah,

'Wahai Rasulullah hutangnya yang dua dinar itu atas tanggunganku !'

Maka Rasulullah SAW. berkata kepadanya, "hutang itu menjadi tanggunganmu ? Tertanggung dari hartamu ? Dan si mayit terlepas daripadanya ?'

Abu Qatadah menjawab, 'Ya !'

Maka Rasulullah SAW. pun menyalatinya dan setiap kali Rasulullah bertemu dengan Abu Qatadah beliau selalu berkata, 'Apakah hutang dua dinar itu telah engkau lunasi ?' Hingga pada akhirnya Abu Qatadah mengatakan, 'Aku telah melunasinya wahai Rasulullah.' Maka Rasulullah berkata, 'Sekarang barulah segar kulitnya !'" (HR. Ahmad, Hakim dan Baihaqi)

Allah SWT. dan Rasul-Nya mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap hutang, karena ...

* Pertama, hutang dapat menghalangi seseorang untuk berjihad.

"Ketika Nabi SAW. sampai di jalan, berdiri di tempat orang yang akan pergi ke medan jihad, terdengarlah panggilan yang didengar oleh seluruh manusia, 'Wahai manusia, barang siapa yang mempunyai hutang janganlah ikut perang. Karena kalau nanti gugur, dan tidak mempunyai tinggalan untuk membayarnya, hendaklah ia pulang saja. Jangan ikut aku, karena ia tidak akan pulang dalam keadaan cukup.'" (HR. Razim, dari Abu Darda)

* Kedua, hutang dapat menjadi penghalang masuk surga.

Dari Muhammad bin 'Abdullah bin Jahsy RA., berkata, "Rasulullah SAW. bersabda, 'Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya seorang laki-laki terbunuh fi sabilillah kemudian dihidupkan kembali, kemudian terbunuh, kemudian dihidupkan kembali, kemudian terbunuh sementara ia punya hutang, maka ia tidak akan masuk surga hingga terlunasi hutangnya.'" (HR. An-Nasa'i, Ahmad, dan Hakim)

* Ketiga, hutang merupakan bendera kelemahan dan kehinaan.

Jika Allah menghendaki kehinaan seorang, maka Allah lilitkan hutang kepadanya. Dari Ibnu Umar, Nabi SAW. bersabda, "hutang adalah bendera milik Allah di atas bumi, jika Dia menghendaki kehinaan seorang hamba-Nya maka ditaruhlah (hutang tersebut) di lehernya." (HR. Hakim)

Mengingat besarnya pengaruh hutang bagi kebaikan dan keselamatan di dunia maupun di akhirat sepantasnya kita berhati-hati terhadap masalah hutang.

* Pertama, berusaha sekuat tenaga menghindari hutang, karena terbebas dari hutang akan mendatangkan kebebasan dan ketenangan.

Ibnu Umar berkata, "Saya mendengar Rasulullah memberi wasiat kepada seseorang dengan ucapan beliau, 'Minimalkan (kurangilah) dosamu niscaya akan memudahkan kematianmu dan minimalkanlah hutang niscaya kamu hidup bebas tanpa ikatan.'" (HR. Baihaqi)

* Kedua, bila hendak berhutang, hendaklah kita berpikir ulang, apakah memang sudah kebutuhan mendesak atau sekadar keinginan. Bila memang harus berhutang bisakah kita melunasinya. Karena jiwa orang yang berhutang akan terkatung-katung hingga ia melunasinya.

Abu Hurairah berkata, "Rasulullah SAW. bersabda, 'Jiwa seorang mukmin itu terkatung-katung karena hutangnya, sampai ia dibayarkan.'" (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

* Ketiga, bila terpaksa berhutang usahakan memiliki harta lain yang dapat diuangkan (dijual). Hal itu dapat digunakan untuk melunasi hutangnya manakala dia meninggal sebelum melunasi hutangnya.

Diriwayatkan dari Abi Musa Al-Asy'ari, beliau berkata telah bersabda Rasulullah SAW., "Siapa saja yang mengambil harta kawannya (meminjamnya) lalu mati dan tidak meninggalkan sesuatu untuk menggantinya maka sungguh ia telah membuka pintu dosa besar." Nabi SAW. bersabda, "Sesungguhnya dosa terbesar di sisi Allah setelah dosa-dosa besar yang terlarang adalah seseorang yang mati dengan tanggungan hutang tanpa meninggalkan sesuatu untuk melunasinya." (HR. Abu Daud)

* Keempat, mencatat sekecil apa pun yang menjadi hutang kita, sebagaimana firman Allah SWT.,

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya." (QS. Al-Baqarah : 282)

* Kelima, bersegera melunasi hutang bila sudah mampu untuk melunasinya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda, "Sesungguhnya yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang." (HR. Bukhari)

Wallahu’alam bishshawab, ...

[Ditulis oleh H. MOCH. HISYAM, Ketua DKM Al-Hikmah RW.07 Kel. Sarijadi Kec. Sukasari Kota Bandung, Ketua Rumah Amal Al-Hikmah Wara Amal Rumah Amal Salman ITB , dari harian umum Pikiran rakyat )

Subhanallah ......


Copy by : Page Apple in facebook

Berhati-hatilah terhadap Hutang

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Masalah hutang merupakan peristiwa biasa yang sering dijumpai di dalam kehidupan masyarakat. Hutang adalah uang yang dipinjam dari orang lain, kewajiban membayar kembali apa yang sudah diterima.

Ban yak faktor yang menyebabkan seseorang berhutang, di antaranya karena tidak seimbangnya antara pemasukan finansial dan kebutuhannya, terjadinya kebangkrutan, tertimpa musibah, dan bisa karena memperturutkan keinginan hawa nafsunya saja.

Hutang adalah masalah yang sangat mengikat bukan saja selagi manusia hidup di dunia, tetapi beban hutang juga akan berlanjut sampai di akhirat.

Bahkan, Rasulullah SAW. enggan menyalatkan orang meninggal dunia yang masih memiliki ikatan hutang.

Dari Jabir bin Abdillah RA., berkata, "Seorang laki-laki meninggal dunia dan kami pun memandikan jenazahnya, lalu kami mengafaninya dan memberi wangi-wangian. Kemudian kami letakkan untuk dishalatkan oleh Rasulullah SAW. di tempat khusus jenazah. Kemudian azan shalat pun berkumandang. Beliau pun datang bersama kami dengan melangkah pelan kemudian bersabda, 'Barang kali rekan kalian ini punya hutang ?'

Mereka menjawab, 'Ya, dua dinar !' Maka Rasulullah pun mundur, beliau berkata, 'Shalatkanlah rekan kalian ini.'

Lalu berkatalah salah seorang dari kami bernama Abu Qatadah,

'Wahai Rasulullah hutangnya yang dua dinar itu atas tanggunganku !'

Maka Rasulullah SAW. berkata kepadanya, "hutang itu menjadi tanggunganmu ? Tertanggung dari hartamu ? Dan si mayit terlepas daripadanya ?'

Abu Qatadah menjawab, 'Ya !'

Maka Rasulullah SAW. pun menyalatinya dan setiap kali Rasulullah bertemu dengan Abu Qatadah beliau selalu berkata, 'Apakah hutang dua dinar itu telah engkau lunasi ?' Hingga pada akhirnya Abu Qatadah mengatakan, 'Aku telah melunasinya wahai Rasulullah.' Maka Rasulullah berkata, 'Sekarang barulah segar kulitnya !'" (HR. Ahmad, Hakim dan Baihaqi)

Allah SWT. dan Rasul-Nya mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap hutang, karena ...

* Pertama, hutang dapat menghalangi seseorang untuk berjihad.

"Ketika Nabi SAW. sampai di jalan, berdiri di tempat orang yang akan pergi ke medan jihad, terdengarlah panggilan yang didengar oleh seluruh manusia, 'Wahai manusia, barang siapa yang mempunyai hutang janganlah ikut perang. Karena kalau nanti gugur, dan tidak mempunyai tinggalan untuk membayarnya, hendaklah ia pulang saja. Jangan ikut aku, karena ia tidak akan pulang dalam keadaan cukup.'" (HR. Razim, dari Abu Darda)

* Kedua, hutang dapat menjadi penghalang masuk surga.

Dari Muhammad bin 'Abdullah bin Jahsy RA., berkata, "Rasulullah SAW. bersabda, 'Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya seorang laki-laki terbunuh fi sabilillah kemudian dihidupkan kembali, kemudian terbunuh, kemudian dihidupkan kembali, kemudian terbunuh sementara ia punya hutang, maka ia tidak akan masuk surga hingga terlunasi hutangnya.'" (HR. An-Nasa'i, Ahmad, dan Hakim)

* Ketiga, hutang merupakan bendera kelemahan dan kehinaan.

Jika Allah menghendaki kehinaan seorang, maka Allah lilitkan hutang kepadanya. Dari Ibnu Umar, Nabi SAW. bersabda, "hutang adalah bendera milik Allah di atas bumi, jika Dia menghendaki kehinaan seorang hamba-Nya maka ditaruhlah (hutang tersebut) di lehernya." (HR. Hakim)

Mengingat besarnya pengaruh hutang bagi kebaikan dan keselamatan di dunia maupun di akhirat sepantasnya kita berhati-hati terhadap masalah hutang.

* Pertama, berusaha sekuat tenaga menghindari hutang, karena terbebas dari hutang akan mendatangkan kebebasan dan ketenangan.

Ibnu Umar berkata, "Saya mendengar Rasulullah memberi wasiat kepada seseorang dengan ucapan beliau, 'Minimalkan (kurangilah) dosamu niscaya akan memudahkan kematianmu dan minimalkanlah hutang niscaya kamu hidup bebas tanpa ikatan.'" (HR. Baihaqi)

* Kedua, bila hendak berhutang, hendaklah kita berpikir ulang, apakah memang sudah kebutuhan mendesak atau sekadar keinginan. Bila memang harus berhutang bisakah kita melunasinya. Karena jiwa orang yang berhutang akan terkatung-katung hingga ia melunasinya.

Abu Hurairah berkata, "Rasulullah SAW. bersabda, 'Jiwa seorang mukmin itu terkatung-katung karena hutangnya, sampai ia dibayarkan.'" (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

* Ketiga, bila terpaksa berhutang usahakan memiliki harta lain yang dapat diuangkan (dijual). Hal itu dapat digunakan untuk melunasi hutangnya manakala dia meninggal sebelum melunasi hutangnya.

Diriwayatkan dari Abi Musa Al-Asy'ari, beliau berkata telah bersabda Rasulullah SAW., "Siapa saja yang mengambil harta kawannya (meminjamnya) lalu mati dan tidak meninggalkan sesuatu untuk menggantinya maka sungguh ia telah membuka pintu dosa besar." Nabi SAW. bersabda, "Sesungguhnya dosa terbesar di sisi Allah setelah dosa-dosa besar yang terlarang adalah seseorang yang mati dengan tanggungan hutang tanpa meninggalkan sesuatu untuk melunasinya." (HR. Abu Daud)

* Keempat, mencatat sekecil apa pun yang menjadi hutang kita, sebagaimana firman Allah SWT.,

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya." (QS. Al-Baqarah : 282)

* Kelima, bersegera melunasi hutang bila sudah mampu untuk melunasinya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda, "Sesungguhnya yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang." (HR. Bukhari)

Wallahu’alam bishshawab, ...

[Ditulis oleh H. MOCH. HISYAM, Ketua DKM Al-Hikmah RW.07 Kel. Sarijadi Kec. Sukasari Kota Bandung, Ketua Rumah Amal Al-Hikmah Wara Amal Rumah Amal Salman ITB , dari harian umum Pikiran rakyat )

Subhanallah ......

Copy by : Mutiara Air Mata Muslimah in Facebook

Sinopsis Habibie dan Ainun

Akhir-akhir ini film yang menceritakan tentang percintaan mantan Presiden Republik Indonesia B.J Habibie dengan istri beliau almarhumah Ainun Habibie menjadi topik pembicaraan hangat. Bahkan Presiden SBY sempat menangis kala menonton film ini di sebuah bioskop di Jakarta.
Film berjudul Habibie & Ainun yang diangkat dari buku biografi yang ditulis sendiri oleh Habibie ini memang memiliki cerita yang sangat romantis. Film ini sudah tayang perdana pada 17 Desember 2012, dan secara resmi akan ditayangkan di bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 20 Desember 2012.

Film Habibie & Ainun menceritakan seorang pemuda jenius ahli pesawat terbang bernama Rudy Habibie yang diperankan oleh Reza Rahadian yang mempunyai mimpi mulia dengan membuat sebuah truk terbang untuk mempersatukan Bangsa Indonesia.

Sedangkan lawan mainnya yaitu seorang gadis cantik bernama Ainun yang diperankan oleh Bunga Citra Lestari (BCL) adalah seorang dokter muda yang sangat cerdas dengan masa depan karir yang cemerlang.

Dua sahabat SMP ini bertemu lagi di kota Bandung pada tahun 1962. Seketika itu Habibie jatuh cinta kepada Ainun yang baginya memiliki raut wajah semanis gula. Gayung pun bersambut, Ainun tidak hanya mencintai pemuda jenius tersebut, namun percaya akan mimpi dan visi Habibie. Akhirnya mereka berdua menikah dan terbang ke Jerman.

Habibie dan Ainun tahu bahwa mereka mempunyai mimpi yang besar dan tak mudah untuk mewujudkannya. Dinginnya udara dan salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta benda serta kekuasaan saat mereka kembali ke negeri tercinta mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.

Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun bagaikan mata untuk melihat hidupnya sesuai arti kata "ainun" sebenarnya yaitu mata. Sedangkan bagi Ainun, Habibie, pemuda jenius itu adalah segalanya, pengisi cinta dan kasih dalam hidupnya. Namun setiap awal, setiap kisah memiliki akhir, setiap mimpi mempunyai batas.

Kemudian pada suatu titik, dua sejoli dan belahan jiwa itu tersadar, apakah cinta mereka bisa abadi untuk selamanya?. Saksikan cerita selengkapnya di bioskop kesayangan sobat semua. Film Habibie & Ainun ini juga didukung oleh bintang-bintang terkenal lainnya seperti Tio Pakusadewo, Mike Luccock, dan lain-lain.

Copy by : http://balibackpacker.blogspot.com

SEBUAH KISAH KEINDAHAN DAN KEKUATAN CINTA

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Sebuah kisah Romantis Menyentuh tentang Cinta, kebersamaan dan keinginan yang begitu besar, .. menjadikan diri labih bijak mengambil keputusan .. terutama saat berbagai godaan dan rayuan mencoba menggoyahkan kebersamaan yang telah terjalin ...

Pada hari pernikahan, aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti di depan flat kami yang cuma berkamar satu. Sahabatku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami.

Ia kelihatan malu-malu. Aku adalah seorang pengantin pria yang sangat bahagia. Dan ia sangat tahu itu.

Ini adalah kejadian 10 tahun yang lalu. Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening: Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang.

Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. setiap pagi kami berangkat kerja bersama dan sampai di rumah juga pada waktu yang bersamaan. Anak kami sedang belajar di luar negeri.

Perkawinan kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yang tidak kusangka...

Dewi hadir dalam kehidupanku ...

Waktu itu adalah hari yang cerah. Aku berdiri di balkon. dengan Dewi yang sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. ini adalah apartemen yang kubelikan untuknya.

Dewi berkata, "Kamu adalah jenis pria terbaik yang menarik para gadis." Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah, istriku pernah berkata, "Pria sepertimu, begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis."

Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu kalau aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Dewi dan berkata, "Kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.? Aku ada sedikit urusan di kantor."

Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya. Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas di pikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin.

Bagaimanapun, aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun kujelaskan, ia pasti akan sangat terluka.

Sejujurnya, ia adalah seorang istri yang baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai di depan TV. Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV bersama. Atau, aku akan menghidupkan komputer, membayangkan tubuh Dewi. Ini adalah hiburan bagiku.

Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "Seandainya kita bercerai, apa yang akan kau lakukan?" Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yang sangat jauh darinya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius.

ketika istriku mengunjungi kantorku, Dewi baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengannya. Ia kelihatan sedikit curiga. Ia berusaha tersenyum pada bawahanku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya.

Sekali lagi, Dewi berkata padaku, "Hei Ning, ceraikan ia, O.K? Lalu kita akan hidup bersama." Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu lagi.

Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, kupegang tangannya, "Ada sesuatu yang harus kukatakan" Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka di matanya.

Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalau aku terus berpikir. "Aku ingin bercerai," kuungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang. Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata-kataku, tapi ia bertanya secara lembut, "Kenapa?"

"Aku serius." Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku, "Kamu bukan laki-laki!"

Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yang telah terjadi dengan perkawinan kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Dewi.

Dengan perasaan yang amat bersalah, Aku menuliskan surai perceraian di mana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian.

Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yang telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yang asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yang telah kuucapkan.

Akhirnya ia menangis dengan keras di depanku, hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh telah terjadi...

Pada larut malam, aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran. Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali.

Ia menuliskan syarat dari perceraiannya: ia tidak menginginkan apa pun dariku, tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya, dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya.

Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikkan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.

Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya, "Mas Ning, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita?" Pertanyaan ini tiba-tiba mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku.

Aku mengangguk dan mengiyakan. "Kamu membopongku di lenganmu", katanya, "jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongku pada waktu perceraian kita.

Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu ."

Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yang telah berlalu dan berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis.

Aku memberitahukan Dewi soal syarat perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. "Bagaimanapun trik yang ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini," ia mencemooh. Kata-katanya membuatku merasa tidak enak.

Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. Kami saling menganggap orang asing.

Jadi ketika aku membopongnya di hari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak kami menepuk punggung kami, "Wah, papa membopong mama, mesra sekali." Kata-katanya membuatku merasa sakit...

Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut, "Mari kita mulai hari ini, jangan memberitahukan pada anak kita." Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang. Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.

Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku, kami begitu dekat sampai-sampai aku bisa mencium wangi di bajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi, beberapa kerut tampak di wajahnya.

Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "kebun diluar sedang dibongkar, hati-hati kalau kamu lewat sana."

Hari keempat, ketika aku membangunkannya, aku merasa kalau kami masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku di lenganku. Bayangan Dewi menjadi samar.

Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti, di mana ia telah menyimpan bajuku yang telah ia setrika, aku harus hati-hati saat memasak, dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa semakin erat. Aku tidak memberitahu Dewi tentang ini.

Aku merasa begitu ringan membopongnya. Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya, "Kelihatannya tidaklah sulit membopongmu sekarang"

Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yang cocok. Lalu ia melihat, "Semua pakaianku kebesaran". Aku tersenyum.

Tapi tiba-tiba aku menyadarinya sebab ia semakin kurus. Itu sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati. Sekali lagi, aku merasakan sakit

Tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut. "Pa, sudah waktunya membopong Mama keluar." Baginya, melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yang penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat.

Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia di lenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras.

Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.

Pada hari terakhir, ketika aku membopongnya di lenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. ia berkata, "Sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampai kita tua" Aku memeluknya dengan kuat dan berkata, "Antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra".

Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga. Dewi membuka pintu. Aku berkata padanya, "Maaf Dewi, Aku tidak ingin bercerai. Aku serius".

Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku. "Kamu tidak demam".

Kutepiskan tanganya dari dahiku, "Maaf Dewi, aku cuma bisa bilang maaf padamu, aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai dari kehidupan, bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi.

Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu."

Dewi tiba-tiba seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dengan kencang dan tangisannya meledak.

Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor. Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, kupesan sebuah buket bunga kesayangan istriku.

Penjual bertanya apa yang mesti ia tulis dalam kartu ucapan? Aku tersenyum, dan menulis, "Aku akan membopongmu setiap pagi, sampai kita tua."

- Happy Ending -

Wallahu’alam bishshawab, ..

Subhanallah ......

Pribadi yang BERDZIKIR ITU INDAH : ..
Setiap KALAMNYA adalah DAKWAH ...
Setiap DIAMNYA adalah DZIKIR ...
Setiap NAPASNYA adalah TASBIH ...

Setiap PANDANGAN MATANYA adalah RAHMAT ...
Setiap SUARA TELINGANYA selalu TERJAGA ...
Setiap PIKIRANNYA adalah BAIK SANGKA ...

Setiap GERAK HATINYA adalah DOA ...
Setiap SENTUHAN TANGANNYA adalah SEDEKAH ...
Setiap LANGKAH KAKINYA adalah JIHAD ...

Kekuatannya adalah SILATURAHMI ...
Kesibukannya adalah ASYIK MEMPERBAIKI DIRI ...
Kerinduannya adalah TEGAKNYA SYARIAT ALLAH SWT ...

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah. .. AAMIIN ..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...


Copy by : Mutiara Air Mata Muslimah in Facebook

Nasihat Wanita Muslimah

Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, iaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia." (Muttafaq Alaihi dan Imam Yang Lima).

Dan dalam sabdanya yang lain;“Dunia adalah kesenangan sementara, dan sebaik-baiknya kesenangan dunia adalah wanita (isteri) yang solehah.”. (Muslim, an-nasa’i)

Banyak sekali ayat-ayat Allah dan hadits Rasulullah yang mengajarkan kaum wanita, agar mereka dapat menjadi wanita pilihan Allah, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia.

Tentunya, dengan tulisan yang ringkas ini tidaklah mungkin kita hadirkan kajian ayat dan hadits yang sangat banyak sekali jumlahnya …, tetapi dengan sangat mudah kaum wanita dapat bercermin melalui ciri-ciri akhlak mereka..

Beberapa ciri yang umum dari akhlak wanita pilihan Allah adalah ;

Sebelum menikah, wanita solehah akan selalu menjaga dirinya, ia tidak akan membuka satu hubungan khusus, kecuali jika ia mengetahui bahwa lelaki tersebut hendak meminang dirinya. Aqidah islam, kefahaman dan akhlaq calon suami, merupakan modal dasar dari kriterianya. Wanita solehah tidak akan memperlihatkan auratnya pada kaum lelaki yang dilarang oleh syariat , dirinya tidak akan pula membiarkan bahagian tubuhnya disentuh, walau hanya berjabat tangan oleh lelaki yang bukan muhrimnya dan yang tidak memiliki kepentingan.

Dalam proses perkenalan atau ta’aruf ia tidak akan membiarkan dirinya berdua-duaan dengan kaum lelaki. Menjawab salam, tidak berbicara kecuali hal yang mengarah pada kebaikan. Tidak menjatuhkan kehormatan dan martabatnya dengan memberikan peluang kepada kaum lelaki untuk mempermainkan dirinya. Tidak meminta harta mahupun barang apapun selain kesungguhan calon suami untuk mempercepat proses akad nikah.

Dan..pada saat menikah dan setelahnya, ciri wanita sholehah tercermin dari akhlaq mereka ;

Menerima mahar sesuai dengan kesanggupan calon suaminya, sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Wanita yang paling banyak berkahnya adalah mereka yang paling mudah maharnya”. (Ahmad dan Baihaqi).

Sentiasa taat dan melayani suami mereka selama perintah mereka tidak bertentangan dengan perintah agama. Mendahulukan kepentingan suami dari pada kepentingan dirinya. Dapat menjadi pendengar yang baik, lemah lembut dalam berbicara, menghibur, mendorong hati suami ketika dalam kesulitan dan kesedihan, memberikan ketenangan dalam rumah tangga, dan senantiasa memperhatikan penampilan, kebersihan, kecantikan dan menjaga kesihatan dirinya, dan istiqomah dalam beribadah...

Ketika suami tidak dirumah, dirinya tidak akan pernah memperbolehkan lelaki yang tidak dikenal atau lelaki yang tidak disukai oleh suami masuk ke dalam rumahnya.

Menjaga harta suami adalah bagian dari tugas isteri yang solehah, mengatur harta rumah tangga dengan tidak berlebihan dan tidak juga kikir adalah hal yang dianjurkan dalam agama. Menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, menyediakan makanan yang sesuai dengan selera suami, memperhatikan seluruh keperluan suami, adalah bentuk pengabdian yang selalu bernilai pahala.

Sebesar apapun, ia sentiasa bersyukur atas apa yang diberikan oleh suaminya, tidak banyak mengeluh, sabar dalam menerima keterbatasan suami, tidak meminta sesuatu yang lebih dari kemampuan suaminya, menghormati orang tua suami, memperlakukan mereka dengan sikap terbaik, pemaaf dan pengertian, adalah sifat yang senantiasa ditunjukkannya.

Jika ia bekerja, maka ia akan menjaga dirinya dalam pergaulan, menjauhkan diri dari perbuatan yang sia-sia, yang dapat mengantarkan dirinya dalam kemaksiatan.

Memberikan sedekah kepada keluarga dari hasil pekerjaannya. Wanita solehah adalah ikutan dari anak-anaknya, mereka akan memberikan teladan yang terbaik bagi anak-anaknya, sabar dalam mendidik anak, tidak mengeluarkan perkataan yang tidak patut untuk di contohi oleh anak-anak…

Setidaknya, inilah ciri-ciri akhlaq wanita solehah..tentunya, kesolehan itu tidak datang sendirinya, ia memerlukan proses…

Dan wanita solehah tentunya akan memilih lelaki pilihan Allah, yang bersama-sama mengantarkan dirinya melalui proses tersebut.. agar mencapai keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat.. Wallahu’alam.



Copy by : Mutiara Air Mata Muslimah in Facebook

BUKTI KEBESARAN ALLAH PADA TULANG EKOR

Bismillahir-Rah maanir-Rahim ... Ketika kita wafat, maka kita akan dikebumikan dan setelah beberapa tahun tubuh kita akan menjadi tulang-belulang. Beberapa tahun kemudian tulang-belulang itupun akan hancur dan berubah menjadi semacam biji, dan di dalam biji tersebut, kita akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut 'ajbudz dzanab (tulang ekor). Dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla pada hari kiamat.

"Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat" ( HR. Al Bukhari, Nomor 4935 )

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Seluruh bagian tubuh anak Adam akan (hancur) dimakan tanah kecuali tulang ekor ('ajbudz dzanab), darinya tubuh diciptakan dan dengannya dirakit kembali." (Imam Muslim, Nomor 2955).

Belasan abad lamanya, hadits tersebut menjadi hal yang gaib yang tidak mungkin bisa dijelaskan dengan logika. Seiring berjalannya waktu beberapa penelitian ilmiah mampu menjelaskan kebenaran hadits tersebut dikemudian hari.

Seiring kemajuan tekhnologi, fungsi organ tersebut kian terkuak. Tulang ekor menyangga tulang-tulang di sekitar panggul dan merupakan titik pertemuan dari beberapa otot kecil. Tanpa tulang ini, manusia tidak akan bisa duduk nyaman.

Seorang Ilmuwan Jerman, Han Spemann, berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup bermula. Dalam penelitiannya ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio Organizer atau pengorganisir pertama.

Pada saat sperma membuahi ovum (sel telur), maka pembentukan janin dimulai. Ketika ovum telah terbuahi (zigot), ia terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak. Sehingga terbentuklah embryonic disk (lempengan embrio) yang memiliki dua lapisan.

Lapisan pertama, External Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts , berfungsi menyuplai makanan embrio pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus.

Sedangkan lapisan kedua, Internal Hypoblast yang telah ada sejak pembentukan janin pertama kalinya. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan bagian belakang yang disebut primitive node (GUMPALAN SEDERHANA).

Dari sinilah beberapa unsur dan jaringan, seperti ectoderm, mesoderm, dan endoderm terbentuk.- Ectoderm, membentuk kulit dan sistem syaraf pusat.- Mesoderm, membentuk otot halus sistim digestive (pencernaan), otot skeletal (kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem urine (selain kandung kemih), jaringan subcutaneous, sistem limpa dan kulit luar.- Sedangkan, Endoderm, membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan, organ-organ yang berhubungan dengan sistem digestive (seperti hati dan pancreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran pendengaran. Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut sebagai TULANG EKOR

Pada penelitian lain, Han mencoba menghancurkan tulang ekor tersebut. Ia menumbuknya dan merebusnya dengan suhu panas yang tinggi dan dalam waktu yang lama. Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba mengimplantasikan bubuk tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tidak 'hancur'.

Dr.Othman al Djilani dan Syaikh Abdul Majid juga melakukan penelitian serupa. Pada bulan Ramadhan 1423 H, mereka berdua memanggang tulang ekor dengan suhu tinggi selama sepuluh menit. Tulang pun berubah, menjadi hitam pekat. Kemudian, keduanya membawa tulang itu ke al Olaki Laboratory, Sana’a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah diteliti oleh Dr. al Olaki, pfofesor bidang histology dan pathologi di Sana’a University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan pembakaran lebih lama!!

Dari sinilah, balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar. Dari tulang ekor inilah, manusia akan kembali dicipta, dan mereka akan diberi balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka.

Wallahu'alam

Maha suci Allah denga segala Kekuasaannya

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ ۖ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ

Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?" (Yâ- Sîn 78)

قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ

Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk" (Yâ- Sîn 79)

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Fushshilat 53).





Copy by : Mutiara Air Muslim in Facebook

.... SEBUAH RENUNGAN KEMATIAN BAGI KITA SEMUA ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Bila sesosok jasad di depanmu itu adalah kalian…
Mungkin pagi kemarin kalian masih berjalan2 dengan teman2 kalian…

Mungkin siang kemarin kalian masih sempat mendengar sayup-sayup tausiah…

Atau mungkin sempat sejenak tidur bersantai menikmati hari…

Mungkin sore tadi kalian masih tertawa dan bercanda bersama teman2 kalian…

Tapi kini, inilah kalian, terbujur kaku…

Wajah cakap kalian tak bisa tersenyum lagi…
Tangan kuat kalian tak bisa diangkat lagi…
Pikiran cerdas kalian tak bisa berputar lagi…
Kaki lincah kalian tak bisa bergerak lagi…

Di kanan kirimu, mungkin ada ayah ibumu… atau ada saudara2mu… atau ada sahabat2mu…

Yang menangisi kepergianmu, tapi mereka tak bisa berbuat apa2…

Kau berusaha berbicara pada mereka…

Oh ayah… ada yang belum kusampaikan padamu, betapa aku ingin lebih banyak mengajakmu bicara…

Oh ibu… ada yang belum kuucapkan padamu, betapa aku menyesal lebih banyak aku membantah perkataanmu daripada mendengarkanmu dengan khusyuk…

Oh saudara2ku… apa yang kutinggalkan selain rasa sakit hati pada diri kalian karena buruknya sikapku?

Oh sahabat2ku, aku sering lupa menyapamu dengan senyuman tulus setiap saat aku bertemu kalian…

Oh, betapa aku ingin mengatakan aku mencintai kalian… aku menyayangi kalian…!!! Dengarkah kalian? Walau seberapa buruk sikapku, aku mencintai kalian!!! Dengarkah…??

Tapi tidak ada yang mendengarmu… karena lidahmu kini kelu… tak bisa berkata lagi…

Kamu kelak akan diarak oleh keluargamu, menuju peristirahatan terakhir.

Saat itu, mungkin merupakan perjumpaan terakhir.
Karena setelahnya, kalian akan sendiri bersama tanah yang akan membaur dengan tubuh kalian

Kaku… bisu… diam… hanya keheningan yang menjadi teman kalian saat itu…

Kalian sendirian…

Datanglah malaikat Munkar dan Nakir mendekat dan menanyakan kepada kalian…

Siapa Tuhanmu?

Apakah kau bisa menjawab lantang “Allah”? Lidahmu gemetar, ia tak bisa berbohong lagi, ia tak bisa kaugunakan lagi untuk menutupi kepalsuanmu…

Aku ingin menjawab Allah, tapi, lidah ku ini tak bisa menyebutnya… yang kuingat adalah aku terlalu banyak mencintai duniaku… Siapakah nama yang selalu terngiang dalam pikiranku dan terucap dalam lisanku selama ini, teman? Bila selama ini dalam sehari-hari, yang kauingat bukanlah Allah, yakinkah kau masih bisa mengingatnya di alam kubur ini?Kalaupun engkau mengingatnya, yakinkah lidahmu tidak akan kaku karena tak terbiasa ia mengucapkan itu?

Saat yaumil hisab datang padamu… Seperti apakah kisah hidupmu ini kelak akan kau ceritakan? Tidak, saat itu lidah kalian dikunci. Akal cerdik kalian dihentikan. Saatnya kejujuran berbicara. Lihatlah tangan kalian, kelak ia akan akan menjawabkan apa yang telah kalian lakukan. Sentuhlah kaki kalian kelak dialah yang akan menjawabkan apa yang telah kalian lakukan. Rasakan hati kalian, kelak dialah yang akan berteriak tentang apa yang dia rasa dan niatkan selama ini. Mereka akan berteriak dengan tangis terpendam karena saat itu ia tak bisa lagi berbohong menutupi kesalahanmu… tak bisa lagi membisu menahan aibmu…tak bisa lagi membelamu…

Setelah semua terungkap nanti… yang ada hanya tinggal penyesalan…

Apalah artinya rasa senangmu di dunia dulu?

Apa makanan enakmu siang tadi masih ada gunanya kini? Apa novel yang kalian baca kemarin masih ada manfaatnya saat ini? Atau film yang kau tonton minggu lalu masihkah menyenangkanmu kini? Handphone yang baru kau beli itu, apakah ada di sampingmu saat ini?

Pujian-pujian temanmu bahwa kau hebat dalam berbagai hal apakah masih bisa kau banggakan kini? Tatapan kagum adik-adik kelasmu, apakah masih dapat kau lihat kini? Permintaan tolong dari orang-orang sekitarmu, apakah masih membuatmu merasa penting saat ini?

Bila setelah tirai diturunkan, tap! Drama telah usai. Perjalanan telah berakhir. Kamu turun dari panggung kehidupan dan di situlah hidupmu yang sebenarnya…

Apa yang kamu bawa di tanganmu?

Mungkin yang kau bawa adalah hutang2mu yang belum terbayar? Amanah2mu yang terlalaikan? Rasa sakit hati teman2mu yang diabaikan?

Lalu mana amalmu? Ya Allah, cukupkah ini untuk perjalanan panjangmu ini? Kemarin saja ada kebaikanmu yang kau tunda. Nanti saja lah, kan masih ada waktu. Namun kini? Masihkah ada?

Di mana kamu kelak di akhirat berada? Di deretan orang-orang dengan wajah bersih bersinar? Atau deretan orang-orang yang menunduk karena hangus wajah kalian karena dosa yang kalian sembunyikan?

Di manakah kelak rumah abadimu? Apakah di Syurga tempat segala yang kau inginkan tersedia? Tempat segala yang kau tinggalkan di dunia ini dapat kau terima? Atau di Neraka? Tempat segala yang kau pinta adalah sia-sia? Tempat balasan atas hal-hal maksiat yang kau lakukan di dunia?

Setiap muslim akan masuk surga, bukan?

Namun apakah sebelumnya kau sempat merasakan api neraka itu? Yang satu hari seperti seribu tahun lamanya? Merasakannya untuk semenit saja? Hanya karena dosamu yang tidak kau pintakan taubatnya?

Bukan, bukan amalmu yang akan memasukkanmu ke Syurga… bukan sujudmu, bukan infaqmu,, bukan puasamu, bukan lelah kerjamu, bukan capai pikiranmu… bukan teman! Tapi rahmat Allah SWT! Maka hatimu, jagalah selalu pada harapan akan ridho Allah… Sikapmu, jagalah selalu dalam ikhlas padaNya. Lisanmu, jagalah selalu agar selalu membuahkan cinta padaNya…Harapkanlah Allah dalam hatimu, Karena hanyaAllah yang dapat menolongmu, Teman…

Maka mulai hari ini hitunglah segala amalmu… hitunglah segala kesalahanmu… menangislah karena amalmu itu belum juga cukup menutupi dosamu… Jagalah terus dirimu dalam kebaikan. Karena kau tak tahu kapan batas akhir hidupmu… Pada akhir ceritamu,apakah akhir yang indah atau buruk? Apakah kau yakin, kelak kau akan mati dalam kondisi sebaik ini? Apakah kau mati dalam maksiat, atau dalam amalmu? Apakah kau mati saat kau sedang berbuat sia2, atau saat kau sedang berbuat kebajikan?

Karena hidup ini hanyalah perjalanan sementara teman. Kisah senangnya hanya hiburan sesaat. Kisah sedihnya hanya ujian sementara. Alam akhirat itulah hidupmu yang sebenarnya. Maka tanyakah ada dirimu.. buat apa aku di dunia ini? Tugas apa yang harus kutuntaskan di sini? Bagaimanakah aku mengisi perjalanan ini? Apa yang harus kusiapkan untuk hidupku nanti? Bagaimana akhir hidupku ini nanti kurencanakan?

Tanyakan pada dirimu… cari tahu oleh dirimu… kerjakan olehmu… saat ini… mulai detik ini…karena waktu tak dapat menunggu…

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Copy by : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=549525745072231&set=a.448681985156608.110665.448677201823753&type=1

Senin, 17 Desember 2012

Website Pembelajaran Fisika


Website Pembelajaran Fisika
alamat Webnya : http://www.fisikanet.lipi.go.id/

Penjelasan mengenai Web tersebut :

Web ini dibuka pada tanggal 17 agustus 2000, Ide awal situs berasal dari Dr. L.T. Handoko (LIPI), sekaligus sebagai perintis awal dimulainya situs. Dibuat dengan tujuan memberikan ilmu atau pembelajaran kepa para penggiat ilmu fisika. Dengan memanfaatkan teknologi internet, situs ini diharapkan banyak memberikan manfaat bagi para pembacanya.
Motivasi awal dibentuknya Web ini :
  1. Adanya peningkatan aktifitas online komunitas fisika global jauh melewati komunitas lainnya. Bahkan untuk beberapa sub-bidang fisika yang terkait dengan teoritik, hampir semua aktifitas ilmiah telah dilakukan secara online penuh. Sehingga bila fenomena ini tidak segera diantisipasi akan semakin memperlebar kesenjangan aktifitas ilmiah di Indonesia dan dunia luar.
  2. Rendahnya aktifitas ilmiah fisika Indonesia ditinjau dari standar global. Hal mana secara tidak langsung tercermin dari rendahnya kontribusi komunitas fisika terhadap kemajuan bangsa di segala bidang.
  3. Dilain pihak sarana internet menjanjikan kemungkinan dilakukannya terobosan baru untuk memecahkan masalah internal komunitas fisika guna meningkatkan aktifitas dan kontribusinya terhadap masyarakat.
Tujuannya :
  1. Memanfaatkan sarana internet secara optimal sebagai alat untuk meningkatkan aktifitas ilmiah komunitas fisika Indonesia.
  2. Memberikan tempat untuk referensi online dari aneka hal terkait dengan ilmu fisika dalam Bahasa Indonesia.
  3. Yang dimaksud dengan referensi online adalah dibatasi pada informasi ilmiah terkait dengan substansi serta kegiatan ilmiah di bidang fisika, tetapi tidak termasuk diskusi ilmiah. Oleh karenanya, situs ini tidak menyediakan ruang untuk diskusi terbuka maupun penyajian komentar seperti layaknya blog.
  4. Menjadikan situs ini sebagai perintis aktifitas online komunitas fisika Indonesia secara nyata dan bisa langsung dirasakan manfaatnya.