Minggu, 06 Januari 2013

Untaian Rindu, Beribu Sayang For My Sister




Dear Uniku tersayang,

Uniku, Icha sayang banget sama Uni. Aku merasa benar-benar dekat dengan Uni, padahal kalau mau dilihat jarak rasanya sangat jauh. Uni adalah kakak kandung yang langsung Allah berikan untukku. Mungkin sebagian orang akan memandang sinis dengan kedekatan kita. Bagaimana tidak, kenal pun baru dan sekedar lewat dunia maya. Atau bahkan ada orang yang berfikir ganjil tentang kedekatan kita. Apa pun tanggapan orang, aku gak peduli. Toh, aku yang tahu seperti apa uniku.
Thank’s a lot ya my sista, udah mau mengajariku banyak hal. Masih banyak ilmu agama yang tidak ku dapat dari kedekatan lingkunganku, walaupun aku tahu sebenarnya lingkunganku adalah lingkungan agamis. Makasih juga udah mau menemaniku selama ini, selama aku merasa lelah dengan keadaan akhir-akhir ini. Aku kira, semua orang akan sama menilaiku sinis, membenciku tanpa sebab, menyalahiku tanpa ampun dan memandang aku dan adik-adikku adalah anak-anak yang benar-benar buruk.

Jangan ditanya bagaimana aku bisa sangat menyangi Uni, dengan cara tersendiri yang Uni miliki aku bisa begitu dekat. Bukan, bukan karena jabatan atau harta berlimpah yang membuatku senang interaksi dengan seorang Uni Marni. Ya, karena Uni memandangku bukan sekedar pandangan kasihan. Uni Marni memandangku sederhana, bahwa aku adalah adiknya begitupun sebaliknya. Terus terang, aku paling tidak nyaman jika dipandang kasihan. Menurutku, kasihan itu sementara sedangkan disayangi itu abadi untuk selamanya.

Uni, terimakasih ya. Dengan hadirnya Uni, aku belajar untuk lebih baik berinteraksi dengan manusia lain. Selama ini aku adalah sosok yang tertutup dan bisa dibilang cupu dalam bergaul. Mungkin keluarga terdekatku juga akan bilang kalau aku tidak bisa bergaul dengan baik. Jangankan untuk ngobrol dengan keluarga besar, menyodorkan diri untuk sekedar kumpul-kumpul saja rasanya males. Entahlah, aku merasa tidak pernah nyaman dengan lingkungan yang ada.
Uni, aku rasanya khawatir sekali kalau sehari saja tidak ada kabar darimu. Minimal ada kabar dari Uni, entah itu kabar sedang baik ataupun buruk. Yang jelas kebiasaan Uni menelponku menjelang tidur membuatku kangen apabila Uni tidak menelpon hehe.


Sekali lagi aku mau bilang kalau aku saaaayaaang banget sama Uni, aku bangga banget punya kakak yang keren kaya Uni Marni. Bangga, mulai dari kisah hidupnya sampai kepada caranya meluangkan waktu untuk orang-orang yang dicintainya. Huh.. andai saja pintu kemana saja milik doraemon benar adanya, aku mau pinjam untuk pergi ke tempat Uni berada kapan pun ku mau. Kedatanganku untuk mengucapkan terimakasih, memeluk dan melihat rutinitas sehari-hari Uni Marni

Ya, Roob.. selamatkanlah selalu Uniku dan keluarganya dimana pun mereka berada, sehatkan selalu Uniku dan apabila Uniku sedang sakit maka angkatlah semua penyakitnya, lancarkan segala urusannya dan limpahkan rizki serta restuilah segala usahanya, Aamiin.
Ya, Robb.. jagalah Uniku selalu sekuat penjagaanMu, lihatlah selalu Uniku disaat penglihatanku mulai tak berfungsi baik, ingatlah selalu uniku disaat ingatanku menemui batas memori dalam hidup, serta temani Uniku disaat ragaku rehat dari dunia. Aamiin

---Memori---
Masa itu adalah awal
Ketika ku diam tanpa bahasan
Berharap senyuman ikhlas menyapa
dan harapan itu nampaknya nyata
Dulu... aku adalah sunyi
Bernaung pada sang sepi
Setelah masa itu semua pun bersemi
Ya! Tuhan berikan ku penawar rindu
Tuhan tahu isi hatiku
Sangat bahagia mengenalmu
Bahkan memori pertemuan
Adalah nyata dan selalu membuatku bahagia
***********************************************
Uni, aku tak pernah bosan bilang padaNya
Aku teramat menyangimu
Bahkan disaatku merasa gundah
Aku tenang karenamu
Uni, semoga dirimu tak meragu
Sayangku benar adanya
Bahkan aku dapat menangis
Untuk sekedar mengingat hadirmu
Uniku, kau tahu?
Sebelumnya aku tak pernah semanja ini
Entah! Denganmu aku kalah untuk tidak menangis
Ternyata, aku cengeng juga
Uniku,
Harapanku... memoriku... tangisku... juga senyumanku
semoga hati kita selalu dekat
selalu dan untuk selamanya